Orang Gila Hancurkan PS4 Miliknya

Banyak sekali gamers yang menantikan kehadiran PlayStation 4 tanggal 15 November kemarin dengan cara menanti di depan toko-toko, termasuk di antaranya adalah toko BestBuy di Montreal. Namun ada satu orang yang sepertinya tidak waras, atau memang mencari sensasi, karena dia justru menghancurkan satu unit PlayStation 4 di depan toko tersebut.

Di saat orang-orang mengantri untuk membeli PlayStation 4, dia justru mengeluarkan PlayStation 4 miliknya, membanting mesin tersebut ke jalan, dan kemudian menginjak-injak mesin tersebut sampai hancur berantakan. Mana menginjaknya sadis, seperti injakan di Dead Space pula.
Gamers Indonesia mengeluhkan mahalnya harga PlayStation 4, tapi dia justru menghancurkan mesin tersebut dengan entengnya... 

Comics: Eksperimen GTA Online

Apakah gamers memiliki rasa setia kawan yang tinggi? Berikut adalah eksperimen kesetiakawanan yang terjadi di Grand Theft Auto Online, dimana seorang pemain bisa memasang bounty kepada pemain lain:


Kalau hal seperti di atas terjadi, apakah kalian akan berkhianat? Ingat, uang adalah pangkal masalah. Di kehidupan nyata saja uang seribu perak bisa mengakibatkan nyawa melayang, apalagi di dunia maya macamGrand Theft Auto Online.

Sayang kita tidak bisa memasang bounty terlalu tinggi seperti di atas. Kalau bisa, pasti yang kaya akan lebih merajalela lagi

Comics: Tips Grand Theft Auto V

Apakah kalian sudah menamatkan Grand Theft Auto V? Kalau sudah, mungkin kalian sedang memikirkan bagaimana caranya untuk membeli berbagai macam properti di Los Santos yang harganya mahal, termasuk tiga buah theatre yang masing-masing seharga $10 juta, $20 juta, dan $30 juta, serta lapangan golf yang harganya luar biasa, $150 juta.
Bagaimana mungkin kita bisa membeli properti tersebut kalau uang kita di akhir game paling hanya mencapai $30 juta saja? Caranya adalah menggunakan BAWSAQ, sebuah tempat untuk jual beli saham virtual yang bisa kita lakukan via smartphone masing-masing karakter. Idenya cukup sederhana, beli semurah mungkin dan jual semahal mungkin agar kita menjadi kaya dan sanggup membeli seluruh properti yang disediakan di Los Santos


Tapi sayangnya, kita hanya bisa jual-beli saham in-game saja, jadi kalau siang-siang kita memeriksa saham ternyata anjlok, maka kita hanya bisa pasrah saja, kecuali kita bisa mengakses konsol untuk main GTA V. Solusinya adalah dengan membuat savefile ekstra terlebih dahulu. Sebagai contoh, kita bisa membuat tiga buahsavefile. Satu kita membeli saham Pißwasser, satu membeli saham Badger, dan satu lagi belum beli apa-apa. Dengan demikian, apapun yang terjadi, uang in-game kita tetap aman.
Hanya ada satu masalah saja kalau kita membuat tiga savegame seperti itu, kita tidak bisa melanjutkan game-nya untuk mencari collectibles atau apapun, karena kita tidak tahu savegame mana yang akan menguntungkan kita.

Simak Perbandingan Ukuran Playstation 4 Dan Xbox One

Situs Jerman PCGames.de telah memajang foto-foto yang membandingkan langsung ukuran antara Xbox Onedengan PlayStation 4. Terlihat dari foto-foto tersebut, PlayStation 4 memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dengan Xbox One.

Kedua benda tersebut akan bisa memainkan game-game next-gen, baik yang eksklusif maupun tidak. Xbox One memiliki game eksklusif termasuk Dead Rising 3, Killer Instinct, Forza Motorsport 5, serta Ryse: Son of Rome,sementara PlayStation 4 memiliki game eksklusif yang di antaranya adalah Knack, inFamous: Second Son, Killzone: Shadow Fall, dan DriveClub.
PlayStation 4 akan meluncur 15 November di Amerika, sementara Xbox One menyusul di tanggal 22 November 2013.

Epiknya Trailer & Poster Untuk Noah

Entah memang berniat menumpang sukses atau pun hanyalah kebetulan belaka, promosi atas Noah yang diadaptasi oleh Darren Aronofsky dengan berbasiskan kisah religius atas Nabi Nuh terasa tidak jauh berselang waktunya dengan dirilisnya sebuah film band lokal papan atas yang bernama serupa.
Terlepas dari itu, United International Pictures Indonesia telah merilis sebuah trailer untuk perilisan atas film –yang skripnya ditulis Aronofsky sendiri bersama  Ari Handel dan John Logan itu– di Tanah Air, yang langsung dilengkapi teks terjemahan dalam bahasa Indonesia yang bagus. Thumbs up!
Demi tambahan visualisasi, sebuah poster pun diunjukkan bagi film baru, yang akan berfokus pada upaya dibangunnya bahtera raksasa oleh Nabi Nuh dan dibintangi oleh Russell Crowe, Anthony Hopkins, Emma Watson, Jennifer Connelly, Douglas Booth, Logan Lerman, dan Ray Winstone ini.

Noah dicanangkan untuk rilis per 28 Maret 2014.

Carrie

40 tahun lalu, seorang penulis novel merasa tak yakin dengan kemampuannya untuk melanjutkan proses penulisan novel pertamanya. Putus asa, ia pun membuang draft awal yang telah diketiknya ke tempat sampah. Untunglah, isterinya belakangan memungut naskah tersebut dan memberikan semacam penguatan ke sang penulis novel untuk kembali melanjutkannya hingga selesai.
And, the rest is history. Begitulah, penulis novel itu adalah Stephen King, dan novel itu adalah Carrie. Ditulis dengan gaya epistolaryCarrie banyak membangun naratifnya dengan sekumpulan dokumen. Meski cetakan pertamanya terjual hingga 30.000 kopi per 1974, novel tersebut merupakan salah satu judul yang paling sering dilarang di banyak perpustakaan sekolah Amerika Serikat.
Mengapa begitu? Karena Carrie terasa nyata. Sebagian besar isi dari novel tersebut menggunakan kliping koran, artikel-artikel majalah, surat hingga kutipan dari berbagai buku non fiksi. Semuanya membahas seorang gadis bernama Carietta N. White yang menghancurkan sebuah kota di Maine, Chamberlain, sebagai pembalasan atas perilaku bullying yang dialaminya dari teman sekolah.

King sendiri menyebut karyanya itu memiliki kekuatan yang mengejutkan untuk memberikan rasa sakit sekaligus kesan yang menakutkan. Saya secara pribadi pun menilai horror paling mengerikan sebenarnya tak berkaitan dengan roh, hantu, atau segala macam yang terkait, melainkan lebih kepada berbagai interaksi yang nyata terjadi antar manusia. Begitu pun halnya dengan bullying.

Mungkin karena terasa begitu nyatanya hingga membuat berbagai kalangan merasa relateCarrie pun diboyong, alias diadaptasi, ke banyak media lain. Di antaranya adalah film layar lebar di tahun 1976, pertunjukan musikal Broadway di tahun 1988, sekuel film layar lebar di tahun 1999, film televisi di tahun 2002, dan akhirnya remakefilm layar lebar di tahun ini.
Mendapuk Chloe Grace Moretz (HugoLet Me In, Kick-Ass) sebagai sang karakter, penonton akan melihat gadis remaja pemalu itu mendapatkan penyiksaan dari dua sisi. Pertama dari ibunya yang fanatik dalam beragama, Margaret (Julianne Moore), di rumah, dan kedua dari teman-teman sekolahnya di bawah pimpinan seorang gadis kaya yang b*tchy, Chris (Portia Doubleday).
Di suatu siang yang naas, kala mendapatkan haidnya yang pertama –sesuatu yang belum pernah dipahami Carrie karena tak pernah diajari sang ibu hingga membuat dirinya amat ketakutan– di bawah shower ruang ganti, gadis itu dipermalukan habis-habisan oleh Chris. Tak diketahui oleh siapa pun selain Carrie, kejadian yang tak sepantasnya itu memunculkan kemampuan telekinetisnya.
Seorang teman sekolah, Sue (Gabriella Wilde), belakangan merasa sangat bersalah, dan memilih untuk melepaskan kesempatan mengikuti prom dan meminta kekasihnya, Tommy (Ansel Elgort) untuk mengajak Carrie sebagai ganti atas dirinya. Jika belum pernah menonton film lamanya atau pun membaca novelnya, tentunya kalian sedikit banyak telah bisa menebak apa yang akan terjadi.
Bisa jadi adalah suatu kesalahan bagi saya sebagai seorang reviewer film untuk menyatakan bahwa remakegarapan Kimberly Peirce ini bukanlah film yang benar-benar buruk untuk ditonton di layar lebar. Bahkan, cukup menghibur dalam beberapa bagian. Terasa seperti pembenaran atau pun tidak, keberadaannya akan bergantung pada selera pribadi dari masing-masing penonton

Well... jika pernah membaca novel aslinya, meski ada banyak hal yang tak terjadi atau pun berubah, beberapa hal bisa jadi dimunculkan dengan lebih baik dalam remake ini. Tapi, akan amat berbeda jika pernah menonton film lamanya, yang digarap dengan cita rasa cult oleh Brian De Palma di tahun 1976 silam itu, terlebih kalau kalian adalah fans berat yang sangat memujanya.
Saya tak ingin menjadi terasa berat sebelah. Berpengalaman membesut drama dan pengekplorasian karakter yang terbilang baik, semisal di Boys Don’t Cry dan Stop-Loss, Peirce tidaklah hanya sekedar memindahkan adegan-adegan dari film lamanya dengan efek-efek spesial yang lebih mengkilap di masa kini. Sang filmmakermasih berupaya untuk menemukan relevansi yang kontemporer.
Terlebih di era yang miris ini, di mana kaum remaja pun bisa dengan gampang membunuh dirinya sendiri karena menerima perlakukan bullying, baik di dunia nyata mau pun di dunia maya. Upaya interpretasi Pierce patut untuk dipuji. Sayang, hasil akhirnya sedikit tak berimbang. Bagai serial TV yang ber-setting di sekolah dicampur filmhorror remaja, minus kekuatan yang ada di film lamanya.
Setidaknya, remake ini memiliki jajaran cast yang kuat untuk mendukungnya. Meski sebenarnya saya agak merasa kurang diyakinkan dengan performa Moretz sebagai Carrie, yang seharusnya rapuh dan cenderung tak percaya diri. Jujur saja, dengan penampilannya yang cantik dan penuh keyakinan, aktris muda ini terasa kurang pas di-plot sebagai seorang gadis yang menjadi korban bullying.
Sementara Moore terasa sangat menghidupi karakternya yang berkelakuan miring saking kolotnya. Bagusnya,chemistry yang terjalin antara dirinya dan Moretz pun mengalir natural. Elgort sendiri terasa pas dan charmingsebagai sesosok love interest, dan Judy Greer (favorit pribadi di banyak serial TV dan film-film rom-com) terasa menyolok sebagai guru olahraga yang memihak Carrie.

Begitulah, kehadiran jajaran cast-nya memang memberi nilai plus tersendiri. Soalnya, meski Peirce telah berupaya menghantarkan kisah horror klasik ini ke masa modern –yang banyak melibatkan penggunaansmartphone, Internet, dan YouTube– sebenarnya tak banyak hal yang akhirnya bisa ditambahkan ke dalam naratifnya yang sudah sangat familiar dan cenderung dibawa linier itu.
Usahanya untuk lebih mengeksplor keseharian hidup di era ini agar Carrie bisa terasa lebih relate ke masa modern bolehlah diacungi jempol. Bagi para penonton remaja, yang belum pernah menonton film lamanya, mungkin akan merasakan kecocokan. Namun, bagi yang telah menontonnya atau pun para penonton yang lebih dewasa, remake ini mungkin terasa tanggung dan kurang greget.
Pada akhirnya, kebanyakan remake memang akan terasa jomplang jika dibandingkan dengan film lamanya. Miris untuk dikatakan, tapi itulah yang kurang lebih terjadi dengan Carrie kali ini.

Ratings for Carrie


C+   Overall   

Genre:Horror
Durasi:99menit

Doraemon Dapatkan Film Animasi 3D Pertama

Franchise Doraemon setiap tahunnya menayangkan film anime yang memiliki cerita-cerita yang standalone. Ternyata untuk tahun 2014, Doraemon akan mendapatkan film kedua yang tampil berbeda dari biasanya. Film yang berjudul Stand By Me Doraemon ini adalah film 3D CG yang merupakan pertama kalinya dalam sejarah, Doraemon tampil 3D.
Film ini merayakan ulang tahun almarhum pengarang Fujiko F. Fujio (Hiroshi Fujimoto).


Kalian pasti sudah tak asing lagi dengan DoraemonFujiko Fujio (Hiroshi Fujimoto dan Motoo Abiko) meluncurkan Doraemon di 1969 yang menceritakan tentang robot kucing dari masa depan yang dikirim oleh seorang anak ke masa kini untuk menolong kakeknya, Nobita. Robot yang bernama Doraemon ini membantu memecahkan masalah-masalah yang dialami Nobita, yang sering ditindas.
Berdasarkan teaser yang diperlihatkan, sepertinya film ini akan mengadaptasi cerita dari volume keenam Doraemon yang menceritakan (spoilerhighlight untuk baca) ketika Doraemon harus pulang ke masa depan dan dia khawatir akan Nobita.
Takashi Yamazaki dan Ryuuichi Yagi menyutradarai Stand By Me Doraemon, di mana mereka sebelumnya berkolaborasi dalam film layar lebar 3D CG pertama dari Jepang: Friends: Mononoke Shima no Naki. Rencana untuk film ini dimulai pada tiga tahun lalu ketika kedua sutradara mempertimbangkan untuk membuat proyek baru dengan tim yang sama.
Yamazaki mengatakan bahwa film ini memungkinkan kamu untuk merasakan dalam 3D bagaimana rasanya menggunakan alat-alat Doraemon. Yagi menambahkan bahwa adegan terbang dengan Baling-Baling Bambu adalah adegan yang wajib dilihat. Yamazaki juga menulis skenarionya.
Modelling karakter untuk film ini memakan waktu lebih dari satu tahun, dan staff-nya berupaya untuk membuat gerakan dan ekspresi yang realistik. Setelah semua dialog direkam, baru para staffnya mulai memproduksi animasi CG yang sesuai dengan suara dialog, teknik yang terbalik dengan proses membuat film anime di Jepang, di mana dialog baru direkam setelah animasinya hampir selesai. Film ini juga memakai teknik yang menggunakan miniatur dan rekaman objek nyata untuk latar belakangnya.

Film Stand By Me Doraemon akan tayang di Jepang pada musim panas 2014