Orang Gila Hancurkan PS4 Miliknya

Banyak sekali gamers yang menantikan kehadiran PlayStation 4 tanggal 15 November kemarin dengan cara menanti di depan toko-toko, termasuk di antaranya adalah toko BestBuy di Montreal. Namun ada satu orang yang sepertinya tidak waras, atau memang mencari sensasi, karena dia justru menghancurkan satu unit PlayStation 4 di depan toko tersebut.

Di saat orang-orang mengantri untuk membeli PlayStation 4, dia justru mengeluarkan PlayStation 4 miliknya, membanting mesin tersebut ke jalan, dan kemudian menginjak-injak mesin tersebut sampai hancur berantakan. Mana menginjaknya sadis, seperti injakan di Dead Space pula.
Gamers Indonesia mengeluhkan mahalnya harga PlayStation 4, tapi dia justru menghancurkan mesin tersebut dengan entengnya... 

Comics: Eksperimen GTA Online

Apakah gamers memiliki rasa setia kawan yang tinggi? Berikut adalah eksperimen kesetiakawanan yang terjadi di Grand Theft Auto Online, dimana seorang pemain bisa memasang bounty kepada pemain lain:


Kalau hal seperti di atas terjadi, apakah kalian akan berkhianat? Ingat, uang adalah pangkal masalah. Di kehidupan nyata saja uang seribu perak bisa mengakibatkan nyawa melayang, apalagi di dunia maya macamGrand Theft Auto Online.

Sayang kita tidak bisa memasang bounty terlalu tinggi seperti di atas. Kalau bisa, pasti yang kaya akan lebih merajalela lagi

Comics: Tips Grand Theft Auto V

Apakah kalian sudah menamatkan Grand Theft Auto V? Kalau sudah, mungkin kalian sedang memikirkan bagaimana caranya untuk membeli berbagai macam properti di Los Santos yang harganya mahal, termasuk tiga buah theatre yang masing-masing seharga $10 juta, $20 juta, dan $30 juta, serta lapangan golf yang harganya luar biasa, $150 juta.
Bagaimana mungkin kita bisa membeli properti tersebut kalau uang kita di akhir game paling hanya mencapai $30 juta saja? Caranya adalah menggunakan BAWSAQ, sebuah tempat untuk jual beli saham virtual yang bisa kita lakukan via smartphone masing-masing karakter. Idenya cukup sederhana, beli semurah mungkin dan jual semahal mungkin agar kita menjadi kaya dan sanggup membeli seluruh properti yang disediakan di Los Santos


Tapi sayangnya, kita hanya bisa jual-beli saham in-game saja, jadi kalau siang-siang kita memeriksa saham ternyata anjlok, maka kita hanya bisa pasrah saja, kecuali kita bisa mengakses konsol untuk main GTA V. Solusinya adalah dengan membuat savefile ekstra terlebih dahulu. Sebagai contoh, kita bisa membuat tiga buahsavefile. Satu kita membeli saham Pißwasser, satu membeli saham Badger, dan satu lagi belum beli apa-apa. Dengan demikian, apapun yang terjadi, uang in-game kita tetap aman.
Hanya ada satu masalah saja kalau kita membuat tiga savegame seperti itu, kita tidak bisa melanjutkan game-nya untuk mencari collectibles atau apapun, karena kita tidak tahu savegame mana yang akan menguntungkan kita.

Simak Perbandingan Ukuran Playstation 4 Dan Xbox One

Situs Jerman PCGames.de telah memajang foto-foto yang membandingkan langsung ukuran antara Xbox Onedengan PlayStation 4. Terlihat dari foto-foto tersebut, PlayStation 4 memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dengan Xbox One.

Kedua benda tersebut akan bisa memainkan game-game next-gen, baik yang eksklusif maupun tidak. Xbox One memiliki game eksklusif termasuk Dead Rising 3, Killer Instinct, Forza Motorsport 5, serta Ryse: Son of Rome,sementara PlayStation 4 memiliki game eksklusif yang di antaranya adalah Knack, inFamous: Second Son, Killzone: Shadow Fall, dan DriveClub.
PlayStation 4 akan meluncur 15 November di Amerika, sementara Xbox One menyusul di tanggal 22 November 2013.

Epiknya Trailer & Poster Untuk Noah

Entah memang berniat menumpang sukses atau pun hanyalah kebetulan belaka, promosi atas Noah yang diadaptasi oleh Darren Aronofsky dengan berbasiskan kisah religius atas Nabi Nuh terasa tidak jauh berselang waktunya dengan dirilisnya sebuah film band lokal papan atas yang bernama serupa.
Terlepas dari itu, United International Pictures Indonesia telah merilis sebuah trailer untuk perilisan atas film –yang skripnya ditulis Aronofsky sendiri bersama  Ari Handel dan John Logan itu– di Tanah Air, yang langsung dilengkapi teks terjemahan dalam bahasa Indonesia yang bagus. Thumbs up!
Demi tambahan visualisasi, sebuah poster pun diunjukkan bagi film baru, yang akan berfokus pada upaya dibangunnya bahtera raksasa oleh Nabi Nuh dan dibintangi oleh Russell Crowe, Anthony Hopkins, Emma Watson, Jennifer Connelly, Douglas Booth, Logan Lerman, dan Ray Winstone ini.

Noah dicanangkan untuk rilis per 28 Maret 2014.

Carrie

40 tahun lalu, seorang penulis novel merasa tak yakin dengan kemampuannya untuk melanjutkan proses penulisan novel pertamanya. Putus asa, ia pun membuang draft awal yang telah diketiknya ke tempat sampah. Untunglah, isterinya belakangan memungut naskah tersebut dan memberikan semacam penguatan ke sang penulis novel untuk kembali melanjutkannya hingga selesai.
And, the rest is history. Begitulah, penulis novel itu adalah Stephen King, dan novel itu adalah Carrie. Ditulis dengan gaya epistolaryCarrie banyak membangun naratifnya dengan sekumpulan dokumen. Meski cetakan pertamanya terjual hingga 30.000 kopi per 1974, novel tersebut merupakan salah satu judul yang paling sering dilarang di banyak perpustakaan sekolah Amerika Serikat.
Mengapa begitu? Karena Carrie terasa nyata. Sebagian besar isi dari novel tersebut menggunakan kliping koran, artikel-artikel majalah, surat hingga kutipan dari berbagai buku non fiksi. Semuanya membahas seorang gadis bernama Carietta N. White yang menghancurkan sebuah kota di Maine, Chamberlain, sebagai pembalasan atas perilaku bullying yang dialaminya dari teman sekolah.

King sendiri menyebut karyanya itu memiliki kekuatan yang mengejutkan untuk memberikan rasa sakit sekaligus kesan yang menakutkan. Saya secara pribadi pun menilai horror paling mengerikan sebenarnya tak berkaitan dengan roh, hantu, atau segala macam yang terkait, melainkan lebih kepada berbagai interaksi yang nyata terjadi antar manusia. Begitu pun halnya dengan bullying.

Mungkin karena terasa begitu nyatanya hingga membuat berbagai kalangan merasa relateCarrie pun diboyong, alias diadaptasi, ke banyak media lain. Di antaranya adalah film layar lebar di tahun 1976, pertunjukan musikal Broadway di tahun 1988, sekuel film layar lebar di tahun 1999, film televisi di tahun 2002, dan akhirnya remakefilm layar lebar di tahun ini.
Mendapuk Chloe Grace Moretz (HugoLet Me In, Kick-Ass) sebagai sang karakter, penonton akan melihat gadis remaja pemalu itu mendapatkan penyiksaan dari dua sisi. Pertama dari ibunya yang fanatik dalam beragama, Margaret (Julianne Moore), di rumah, dan kedua dari teman-teman sekolahnya di bawah pimpinan seorang gadis kaya yang b*tchy, Chris (Portia Doubleday).
Di suatu siang yang naas, kala mendapatkan haidnya yang pertama –sesuatu yang belum pernah dipahami Carrie karena tak pernah diajari sang ibu hingga membuat dirinya amat ketakutan– di bawah shower ruang ganti, gadis itu dipermalukan habis-habisan oleh Chris. Tak diketahui oleh siapa pun selain Carrie, kejadian yang tak sepantasnya itu memunculkan kemampuan telekinetisnya.
Seorang teman sekolah, Sue (Gabriella Wilde), belakangan merasa sangat bersalah, dan memilih untuk melepaskan kesempatan mengikuti prom dan meminta kekasihnya, Tommy (Ansel Elgort) untuk mengajak Carrie sebagai ganti atas dirinya. Jika belum pernah menonton film lamanya atau pun membaca novelnya, tentunya kalian sedikit banyak telah bisa menebak apa yang akan terjadi.
Bisa jadi adalah suatu kesalahan bagi saya sebagai seorang reviewer film untuk menyatakan bahwa remakegarapan Kimberly Peirce ini bukanlah film yang benar-benar buruk untuk ditonton di layar lebar. Bahkan, cukup menghibur dalam beberapa bagian. Terasa seperti pembenaran atau pun tidak, keberadaannya akan bergantung pada selera pribadi dari masing-masing penonton

Well... jika pernah membaca novel aslinya, meski ada banyak hal yang tak terjadi atau pun berubah, beberapa hal bisa jadi dimunculkan dengan lebih baik dalam remake ini. Tapi, akan amat berbeda jika pernah menonton film lamanya, yang digarap dengan cita rasa cult oleh Brian De Palma di tahun 1976 silam itu, terlebih kalau kalian adalah fans berat yang sangat memujanya.
Saya tak ingin menjadi terasa berat sebelah. Berpengalaman membesut drama dan pengekplorasian karakter yang terbilang baik, semisal di Boys Don’t Cry dan Stop-Loss, Peirce tidaklah hanya sekedar memindahkan adegan-adegan dari film lamanya dengan efek-efek spesial yang lebih mengkilap di masa kini. Sang filmmakermasih berupaya untuk menemukan relevansi yang kontemporer.
Terlebih di era yang miris ini, di mana kaum remaja pun bisa dengan gampang membunuh dirinya sendiri karena menerima perlakukan bullying, baik di dunia nyata mau pun di dunia maya. Upaya interpretasi Pierce patut untuk dipuji. Sayang, hasil akhirnya sedikit tak berimbang. Bagai serial TV yang ber-setting di sekolah dicampur filmhorror remaja, minus kekuatan yang ada di film lamanya.
Setidaknya, remake ini memiliki jajaran cast yang kuat untuk mendukungnya. Meski sebenarnya saya agak merasa kurang diyakinkan dengan performa Moretz sebagai Carrie, yang seharusnya rapuh dan cenderung tak percaya diri. Jujur saja, dengan penampilannya yang cantik dan penuh keyakinan, aktris muda ini terasa kurang pas di-plot sebagai seorang gadis yang menjadi korban bullying.
Sementara Moore terasa sangat menghidupi karakternya yang berkelakuan miring saking kolotnya. Bagusnya,chemistry yang terjalin antara dirinya dan Moretz pun mengalir natural. Elgort sendiri terasa pas dan charmingsebagai sesosok love interest, dan Judy Greer (favorit pribadi di banyak serial TV dan film-film rom-com) terasa menyolok sebagai guru olahraga yang memihak Carrie.

Begitulah, kehadiran jajaran cast-nya memang memberi nilai plus tersendiri. Soalnya, meski Peirce telah berupaya menghantarkan kisah horror klasik ini ke masa modern –yang banyak melibatkan penggunaansmartphone, Internet, dan YouTube– sebenarnya tak banyak hal yang akhirnya bisa ditambahkan ke dalam naratifnya yang sudah sangat familiar dan cenderung dibawa linier itu.
Usahanya untuk lebih mengeksplor keseharian hidup di era ini agar Carrie bisa terasa lebih relate ke masa modern bolehlah diacungi jempol. Bagi para penonton remaja, yang belum pernah menonton film lamanya, mungkin akan merasakan kecocokan. Namun, bagi yang telah menontonnya atau pun para penonton yang lebih dewasa, remake ini mungkin terasa tanggung dan kurang greget.
Pada akhirnya, kebanyakan remake memang akan terasa jomplang jika dibandingkan dengan film lamanya. Miris untuk dikatakan, tapi itulah yang kurang lebih terjadi dengan Carrie kali ini.

Ratings for Carrie


C+   Overall   

Genre:Horror
Durasi:99menit

Doraemon Dapatkan Film Animasi 3D Pertama

Franchise Doraemon setiap tahunnya menayangkan film anime yang memiliki cerita-cerita yang standalone. Ternyata untuk tahun 2014, Doraemon akan mendapatkan film kedua yang tampil berbeda dari biasanya. Film yang berjudul Stand By Me Doraemon ini adalah film 3D CG yang merupakan pertama kalinya dalam sejarah, Doraemon tampil 3D.
Film ini merayakan ulang tahun almarhum pengarang Fujiko F. Fujio (Hiroshi Fujimoto).


Kalian pasti sudah tak asing lagi dengan DoraemonFujiko Fujio (Hiroshi Fujimoto dan Motoo Abiko) meluncurkan Doraemon di 1969 yang menceritakan tentang robot kucing dari masa depan yang dikirim oleh seorang anak ke masa kini untuk menolong kakeknya, Nobita. Robot yang bernama Doraemon ini membantu memecahkan masalah-masalah yang dialami Nobita, yang sering ditindas.
Berdasarkan teaser yang diperlihatkan, sepertinya film ini akan mengadaptasi cerita dari volume keenam Doraemon yang menceritakan (spoilerhighlight untuk baca) ketika Doraemon harus pulang ke masa depan dan dia khawatir akan Nobita.
Takashi Yamazaki dan Ryuuichi Yagi menyutradarai Stand By Me Doraemon, di mana mereka sebelumnya berkolaborasi dalam film layar lebar 3D CG pertama dari Jepang: Friends: Mononoke Shima no Naki. Rencana untuk film ini dimulai pada tiga tahun lalu ketika kedua sutradara mempertimbangkan untuk membuat proyek baru dengan tim yang sama.
Yamazaki mengatakan bahwa film ini memungkinkan kamu untuk merasakan dalam 3D bagaimana rasanya menggunakan alat-alat Doraemon. Yagi menambahkan bahwa adegan terbang dengan Baling-Baling Bambu adalah adegan yang wajib dilihat. Yamazaki juga menulis skenarionya.
Modelling karakter untuk film ini memakan waktu lebih dari satu tahun, dan staff-nya berupaya untuk membuat gerakan dan ekspresi yang realistik. Setelah semua dialog direkam, baru para staffnya mulai memproduksi animasi CG yang sesuai dengan suara dialog, teknik yang terbalik dengan proses membuat film anime di Jepang, di mana dialog baru direkam setelah animasinya hampir selesai. Film ini juga memakai teknik yang menggunakan miniatur dan rekaman objek nyata untuk latar belakangnya.

Film Stand By Me Doraemon akan tayang di Jepang pada musim panas 2014

Nintendo Pamerkan Stage Super Mario Galaxy di Super Smash Bros.

Di tengah-tengah hiruk-pikuk peluncuran PlayStation 4, Nintendo mencoba untuk menarik perhatian gamers dengan cara memamerkan stage bertemakan Super Mario Galaxy/Animal Crossing pada game Super Smash Bros. Inilah dia stage tersebut:



Menurut Masahiro Sakurai, untuk bisa bertarung dengan efisien di stage Super Mario Galaxy ini, gamers harus menggunakan taktik-taktik baru. Ini semua dikarenakan adanya gravitasi di tengah-tengah planet tersebut, dan kalau kamu berdiri di ujung stage, maka lompatan vertikal dan terpukul ke arah atas akan membuat kamu mental secara diagonal.
Super Smash Bros. baru ini akan hadir di Wii U dan 3DS tahun 2014 mendatang.

Survei Di Amerika Tunjukkan Peminat Wii U Sangat Sedikit

Intergi Entertainment telah mengadakan sebuah survei pasar untuk menemukan bagaimana preferensi gamers Amerika dalam membeli konsol next-gen. Dalam survei ini, mereka menggunakan 5,000 masukan sehinggamargin of error hanya 1,4% saja dan untuk memastikan keakuratan data, mereka menyebarkannya lewat lebih dari 1,500 situs Amerika yang khusus melayani gamer konsol. Inilah hasilnya:


Terlihat dari hasil survei tersebut bahwa 58% gamers berminat membeli PlayStation 4, 39% berminat dengan Xbox One, dan hanya 1% saja yang berminat dengan Wii U. Dilihat dari segi design, 64% mengatakan lebih sukadesign PS4, 36% lebih suka design Xbox One, dan 1% lebih suka design Wii U.
Sementara dari segi controller, 51% suka dengan touchpad pada PlayStation 4, 35% suka dengan Rumble Trigger pada Xbox One, serta 14% suka dengan GamePad Wii U. Dari segi game, 50% mengatakan game PlayStation 4 sangat impresif, sementara 48% lebih suka line-up game Xbox One. Hanya 2% saja yang menganggap game-game Wii U itu impresif.
Perlu dicatat bahwa saat ini gamers sedang mengalami hype berkaitan dengan akan datangnya PlayStation 4 dan Xbox One, sementara Wii U sendiri sudah rilis sejak tahun 2012 kemarin, sehingga mungkin survei ini memang akan terasa sedikit bias karena lebih mengarah pada kedua konsol baru tersebut.
Untuk selengkapnya, survei tersebut bisa dibaca dalam dokumen di situs.   Intergi Entertainment.

Seberapa Jauh Remote Play PS4 dan PS Vita Berfungsi?


GameSpot telah melakukan sebuah eksperimen, dimana mereka menguji seberapa jauh PlayStation Vita bisa melakukan remote play terhadap PlayStation 4, dan apa yang terjadi kalau terlalu jauh dan putus. Berikut adalahvideo dimana mereka mencobanya dengan game Battlefield 4:
Tampaknya PlayStation Vita bisa melakukan remote play cukup jauh dari konsol PlayStation 4, dan kalau kejauhan, maka akan ada peringatan yang menyebutkan hubungan dengan PlayStation 4 telah putus. Asyiknya, begitu PlayStation Vita tersambung lagi dengan PlayStation 4, gamers bisa langsung melanjutkan bermain dengan normal, tanpa perlu reboot atau restart.
Tertarik menggunakan PlayStation Vita sebagai alat remote play PlayStation 4?

Sinopsis Thor: The Dark World (2013)

Thor: The Dark World meneruskan petualangan layar lebar Thor, di Mighty Avenger, saat ia bertempur untuk menyelamatkan Bumi dan semua Sembilan Alam dari musuh bayangan yang ada di alam semesta itu sendiri. Sebagai buntut dari perjuangan Thor dan The Avengers, Thor berjuang untuk memulihkan ketertiban di seluruh kosmos ... tapi ras kuno yang dendam dipimpin oleh Malekith kembali  membuat alam semesta ke dalam kegelapan. Menghadapi musuh yang bahkan Odin dan Asgard tidak dapat menahan, Thor harus memulai perjalanan paling berbahaya dan pribadi nya belum, yang akan bersatu kembali dia dengan Jane Foster dan memaksa dia untuk mengorbankan segalanya untuk menyelamatkan kita semua.
Thor:The Dark World dirilis Bioskop 8 November,2013


Jane yang berasal dari Bumi digambarkan mengenakan pakaian ala kerajaan karena di film ini ia diceritakan ikut ke Negeri Asgard, tempat Thor berasal. 

Selain Jane, dimunculkan juga karakter-karakter lainnya seperti Loki (Tom Hiddleston), adik sekaligus musuh Thor. Lalu juga ada teman-teman Thor dan musuh barunya di film ini, Malekith (Christopher Eccleston), di latar belakangnya. 

"Thor: The Dark World" berkisah satu tahun setelah 'The Avengers' berhasil membawa kedamaian di Bumi. Namun disaat Bumi aman Asgard malah mengalami masa-masa sulit. Ancaman datang dari Malekith dan Dark Elves yang berusaha menghancurkan alam semesta karena dendam masa lalunya. 

Trailer for Thor: The Dark World 









Top 10 Penjualan Game Amerika Oktober 2013


Bagaimana penjualan game bulan Oktober kemarin di Amerika? Game terlaku di Amerika ternyata masih Grand Theft Auto V, disusul oleh Pokemon X dan Pokemon Y, baru kemudian Battlefield 4, Batman: Arkham Origins,serta Assassin's Creed IV: Black Flag. Di bulan Oktober kemarin, NPD juga melaporkan bahwa Xbox 360 adalah konsol paling laku di 

Amerika yang terjual 166,000 unit.


|No.|             Judul Game                    |               Platform                   |       Publisher       |

  1.           Grand Theft Auto V                           360,PS3                          Take-Two

  2.               Pokemon X                                       3DS                               Nintendo

  3.               Pokemon Y                                        3DS                               Nintendo

  4.               Battlefield 4                                 360,PS3,PC                  Electronic Arts

  5.        Batman: Arkham Origin                   360,PS3,Wii U,PC          Warner Bros

  6.   Assasin's Creed IV:Black Flag            360,PS3,Wii U                      Ubisoft

  7.               NBA 2K14                                  360,PS3,PC                        2K Sports

  8.        Skylanders: Swap Force        Wii, 360, PS3, Wii U, 3DS          Activision

  9.     LEGO Marvel Super Heroes     360, PS3, Wii U, 3DS, PC      Warner Bros

 10.             WWE 2K14                                     360,PS3                          2K Games























Playstation 4 Hanya Menyediakan 400GB Untuk Game

Apakah ada yang berpikir kalau hard disk PlayStation 4 berukuran 500GB akan bisa digunakan seluruhnya? Sama seperti pada iklan-iklan smartphone dan lainnya, angka 500GB tersebut hanyalah angka marketing saja, karena sebenarnya ada bagian dari hard disk tersebut yang digunakan oleh OS tersebut sendiri. Hasilnya, konsumen hanya akan bisa menggunakan sekitar 400GB saja dari total 500GB tersebut.


Foto di atas dipamerkan oleh seorang pengguna Twitter yang telah mendapatkan PlayStation 4 terlebih dahulu,CJ. Menurutnya, dia hanya meng-install tiga game saja, Killzone: Shadow Fall sebesar 39GB, Madden NFL 25sebesar 15GB, dan Call of Duty: Ghosts sebesar 32GB, yang menjadikan sisa space di hard disk-nya hanya 323GB. Kalau dihitung-hitung, total space yang disediakan hanyalah 408GB saja dari 500GB.
Hal ini tidak mengherankan, karena PlayStation 4 memiliki sistem yang harus dijalankan, belum lagi firmwareupdatevideo sharing, dan sebagainya yang sudah pasti memakan tempat di hard disk. Namun dengan demikian, berarti jumlah game yang bisa masuk ke dalam hard disk PlayStation 4 standar ini akan sangat sedikit, konsumen harus memasang hard disk sendiri untuk bisa memperbesar space yang mereka miliki

Playstation 4 Tidak Dibuat Untuk Baca Game Dari Blu-Ray

Sang lead architect PlayStation 4 Mark Cerny hari ini mengungkapkan bagaimana instalasi atau yang disebut olenya 'caching', bekerja di PlayStation 4.


Kalau kamu memainkan game berbasiskan disc, maka sistem akan mulai melakukan caching disc ketika disctersebut dimasukkan ke PlayStation 4 dan bersiap untuk dimainkan. Game tersebut akan menyimpan sebagian dirinya ke dalam hard disk PlayStation 4, dan ukuran file yang dibutuhkan berbeda untuk masing-masing game.
Sebagai contoh, Cerny menunjuk pada Knack, dimana user hanya perlu menanti selama 10 detik saja untuk bisa memainkan game tersebut. Selama bermain, Knack akan terus memasukkan data ke dalam hard diskPlayStation 4 sampai akhirnya mencapai 37GB. Data yang sudah masuk ke hard disk akan tetap berada di sana sampai dihapus oleh user.
Instalasi diperlukan oleh PlayStation 4 karena konsol tersebut tidak dibuat untuk membaca game dari disc. Hal ini dilakukan untuk mempercepat waktu loading game, dan menaruh data di dalam hard disk jauh akan mengijinkan sistem untuk mengaksesnya lebih cepat dibandingkan membaca data dari Blu-ray.
Sementara itu, kalau user ingin memainkan game digital download, mereka harus menunggu lebih lama. Cerny tidak mau menyebutkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengambil game PlayStation 4 (yang ukurannya cukup besar), misalnya Knack. Secara ideal, menurut Cerny gamers tidak perlu menunggu sampai satu jam untuk bisa memainkan game-nya

Assasin's Creed IV : Black Flag

Setelah setahun sejak Ubisoft berpindah setting dari Eropa ke Amerika dengan Assassin's Creed III, mereka kembali berganti tema pada judul terbarunya, yaitu Assassin's Creed IV: Black Flag. Seperti terdengar dari judulnya, game ini memang ada hubungannya dengan bendera hitam "Black Flag". Ya, kali ini Assassin's Creedmengambil tema bajak laut yang ber-setting di abad ke-18, tepatnya pada masa keemasan bajak laut.

Tema kali ini adalah bajak laut.

Tokoh utama Assassin's Creed IV: Black Flag adalah Edward Kenway. Bagi yang tidak memainkan entri sebelumnya, Edward adalah ayah dari Haytham Kenway. Artinya, ia adalah kakek dari Connor Kenway, tokoh utama Assassin's Creed IIIBlack Flag mengisahkan sepak terjang Edward Kenway dari awal ia merompak di lautan sampai akhirnya menjadi seorang Master Assassin. Sepanjang game, kita akan bertemu beberapa bajak laut ternama seperti Blackbeard, Charles Vane, Calico Jack, dan lainnya.
Dilihat sekilas, meskipun bertema bajak laut, game ini tetaplah memiliki elemen-elemen yang jadi khasAssassin's Creed. Edward memiliki semua kemampuan para assassin, termasuk free running, memanjat segala macam bangunan, stealth, sampai ke berbagai cara membunuh lawan dengan berbagai macam senjata.

Mencari harta terpendam di bawah laut.

Edward adalah kapten kapal Jackdaw, sebuah kapal yang ia gunakan untuk menjelajah perairan Carribean yang cukup luas. Black Flag menawarkan petualangan di jaman bajak laut dengan mendetil, mulai dari mencari peta harta karun, menggali harta karun, serta berburu berbagai macam binatang, seperti macan, babi hutan, rusa, hingga ikan hiu dan ikan paus.

Berburu ikan hiu dan ikan paus.

Tentu saja, bukan bajak laut namanya kalau tidak bisa merompak di lautan luas. Edward bisa memeriksa kapal lainnya yang melintas perairan menggunakan teropong dan kemudian mengarahkan kapalnya untuk menyerang kapal tersebut. Ia bisa juga dengan bebas menyerang kapal apa saja, dan setelah menyerangnya, bisa dihancurkan atau membajaknya untuk mendapatkan berbagai bahan baku.
Edward juga bisa mengkustomisasi kapal laut miliknya, Jackdaw, menggunakan bahan baku yang didapatkannya. Penggemar kustomisasi akan senang dengan adanya kustomisasi penampilan ini. Kamu bisa mengubah warna layar, bentuk ornamen, dan kemudi kapal. Ditambah pula adanya kustomisasi kekuatan kapal, macam armor, persenjataan, dan sebagainya.

Bisa dikuliti untuk bahan upgrade, bisa juga membunuh Edward kalau tidak hati-hati.

Tidak hanya kapal laut saja, Edward nanti juga akan memiliki sebuah "Pirates Cove" yang bisa di-upgrade dan dihias. Fitur ini mirip dengan Villa Monteriggioni di Assassin's Creed II yang dimiliki oleh Ezio Auditore, namun tidak menghasilkan uang, sekedar untuk mempercantik lokasi saja.


Fitur yang dikunci di balik online.

Perlu dicatat bahwa Assassin's Creed IV: Black Flag memiliki satu buah fitur yang tidak bisa diakses apabila gamers tidak memiliki koneksi Internet. Fitur ini bernama "Kenway's Fleet" yang memiliki fungsinya adalah mengirimkan armada milik Edward untuk berdagang dan mendapatkan uang. Hal ini karena perhitungan waktu perjalanan kapal dihitung oleh server, dan tetap berjalan meskipun game-nya dimatikan. Sangat disayangkan mengapa ada fitur di single-player yang butuh online, padahal sebelumnya fitur ini bisa dijalankan offline.
Peta Carribean memang sangat luas. Oleh karena itu, Black Flag memilik sistem fast travel yang sangat membantu. Setiap lokasi bertanda yang sudah pernah dikunjungi akan bisa langsung dikunjungi ulang dengan memilih fitur itu. Selain itu, synchronization point pun bisa digunakan sebagai titik untuk fast travel, membuat penjelajahan pulau menjadi lebih mudah.

First-person view pada bagian dunia nyata.

Bukan Assassin's Creed namanya kalau tidak ada bagian gameplay di dunia nyata. Tapi jangan mengharapkan kehadiran Desmond Miles, karena untuk Black Flag, kamu akan berperan sebagai seorang karyawan baru Abstergo Entertainment. Juga jangan mengharapkan karaktermu terlihat, karena semua bagian dunia nyata dimainkan menggunakan first-person view. Ada beberapa collectibles di dunia nyata, ini seperti memo danhacking. Namun secara menyeluruh, bagian ini tidak begitu penting, kecuali kamu ingin mengetahui bagaimana nasib Desmond setelah kejadian di Assassin's Creed III.

Cuaca bisa berubah secara dinamis.

Assassin's Creed IV memiliki grafis yang cukup menawan, terutama ketika sedang menjelajah lautan. Cuaca pada lautan di game ini dinamis, bisa saja ketika Edward sedang bertualang, mendadak terhantam badai. Namun game ini tidak memiliki grafis yang sempurna. Masih ada saja berbagai glitch yang terjadi seperti musuh yang ada di radar tapi tidak tampil di layar, atau karakter yang mendadak menghilang.
Untuk menemani Edward bertualang di lautan, anak buahnya akan bernyanyi, persis seperti pelaut sungguhan. Bahkan lagu-lagu yang mereka nyanyikan bisa ditambah dengan cara mengumpulkan collectibles kertas musik.Voice acting pun cukup otentik dengan logat-logat bajak laut yang tidak terkesan dipaksakan.


Bisa kustomisasi karakter multiplayer.

Black Flag juga memiliki mode online multiplayer yang tidak jauh berbeda dengan Assassin's Creed sebelumnya. Ada Assassinate, Manhunt, Artifact Assault, Domination, Wanted dan Deathmatch dimana pemain bisa saling membunuh satu sama lain. Selain mode versus multiplayer, ada juga mode co-op bernama Wolfpack dimana gamers bisa bekerjasama mengumpulkan point dalam membunuh target, menjaga peti harta, dan lainnya.

Saling bunuh di multiplayer.

Jika ingin membuat sendiri aturan main, tinggal gunakan fitur Game Labs. Fitur ini mengijinkan kustomisasi aturan main seperti dilarang memakai skill tertentu, ukuran map, aturan penilaian, mematikan interface dan masih banyak lagi.
Sedikit masalah pada game ini adalah kontrol yang terkadang menyusahkan. Tidak hanya kendali kapal saja yang sulit, terutama ketika sedang perang dan dikeroyok banyak kapal lain, bahkan kendali Edward pun terkadang menyusahkan ketika sedang mencoba stealth. Terlalu banyak misi di mana Edward harus mengikuti seseorang dan menguping suatu pembicaraan, namun berujung gagal karena Edward melakukan hal yang tidak diinginkan.

Bajak laut yang bisa memanjat.

Secara garis besar, Assassin's Creed IV: Black Flag lebih terasa sebagai game bajak laut yang dimasukkan elemen Assassin's Creed daripada sebaliknya. Boleh dibilang, ini adalah game bajak laut menggunakan engine Assassin's Creed di dunia Assassin's Creed.
Memang game bajak laut ini cukup sederhana, tidak perlu membawa bahan makanan serta air yang cukup untuk menjelajah lautan, serta tidak ada berdagang, namun ini adalah simulasi bajak laut yang asyik untuk dimainkan. Merompak di lautan bukanlah keharusan, namun sebaiknya dilakukan karena semakin jauh ceritanya, maka musuh yang dihadapi oleh Jackdaw akan semakin sulit. Tanpa melakukan upgrade, rasanya tidak mungkin bisa menyelesaikan game ini.

Rating for Assasin's Creed IV: Black Flag

8.0  Gameplay


8.5  Graphic


8.5  Sound


9.0  Longevity




8.5   Overall
Awesome

Batman: Arkham Origins

Pandangan skeptis berganti jadi harapan. Kiranya itulah apa yang telah dialami Batman semenjak pertama kalinya memulai sepak terjang dalam Batman: Arkham Asylum tahun 2009 silam. Anggapan akan adaptasi video game bertema superhero yang konon kerap menuai cela, seolah langsung ditebus dengan debut judul ini. Prestasi yang demikian tentu tak lepas halnya dari andil Rocksteady Studios yang merupakan tim sukses di baliknya. Selepas keberhasilan judul pertamanya, Rocksteady pun berlanjut dengan sekuel yang dijudulinyaBatman: Arkham City. Rilis 2011 lalu, entri ini tetap mencatat sukses dan sambutan positif.
Berturut-turut memetik hasil, Warner Bros. Interactive Entertainment jelas menyadari potensi yang dimilikifranchise Batman: Arkham. Mereka pun kontan mempersiapkan satu lagi judul yang diinginkan para fans. Namun, ada yang berbeda untuk kali ini. Rocksteady resmi dinyatakan tak ambil bagian dalam pengembangan terbaru ini dan menyerahkan tangkup pembuatannya pada Warner Bros. Games Montreal (WB Montreal), tim asal Kanada yang sebelumnya pernah mengerjakan versi Wii U Arkham City. Tidak sepenuhnya berarti lepas, Rocksteady masih berperan dengan memberi masukan atas sistematis in-game-nya, meski aspek cerita telah seutuhnya berada pada tangan WB Montreal. Dengan tim baru, seperti apakah jadinya persembahan baru yang dinamai Batman: Arkham Origins ini?
Berbeda dari dua judul lalu, Arkham Origins berkisah dengan latar kejadian yang punya peranan sebuah prekuel. Apabila para penyuka komik sempat membaca Batman: Year One sebagai cerita yang mengenalkan masa-masa permulaan Batman berkiprah, setting waktu yang mirip pun tampak digunakan WB Montreal dengan game ini. Lima tahun sebelum Arkham Asylum, Bruce Wayne digambarkan masih seorang Batman muda yang belum terasah dan tanpa pengalaman. Keberadaannya di Gotham bahkan belum dipandang baik oleh James Gordon (yang masih berpangkat Captain) dan GCPD (Gotham City Police Department). Seiring ceritanya, Arkham Originsakan memperlihatkan ‘perkenalan’ Batman dengan tokoh-tokoh ikonik yang kelak menjadi musuh bebuyutannya, dimana esensi ini tentunya merupakan salah satu daya tarik tersendiri di mata para pecinta sang Dark Knight.
Cerita Arkham Origins dibuka dengan sebuah kekacauan yang melanda Blackgate Prison pada malam Natal. Batman, yang tak tinggal diam melihatnya, datang dan mendapati aksi itu didalangi seorang gembong kriminal berjuluk Black Mask. Sang penjahat ternyata sudah merencanakan suatu perburuan berhadiah atas Batman. Barangsiapa dapat menghabisinya pada malam ini, maka ia akan memenangkan uang hadiah senilai $50 juta. Alhasil, para assassin handal pun berkumpul demi memperebutkan imbalan yang dijanjikan.
Tak diragukan, gameplay adalah aspek yang membuat seri Batman: Arkham begitu dicintai para gamer. Dengan standar yang ditorehkan kedua pendahulunya, membuat ekspektasi akan Arkham Origins tetaplah satu yang terhitung tinggi. Namun, pergantian tim seolah memang menanamkan pandangan skeptis terhadap WB Montreal selaku eksekutor barunya. Dengan pertimbangan yang demikian, maka bukan sesuatu yang mengherankan apabila ternyata Arkham Origins benar-benar mencoba untuk tetap mempertahankan sejumlah formula yang membuat gameplay-nya besar. Bahkan, memang dapat dikatakan identik menyoal sistemnya secara garis besar, tanpa improvisasi yang terlalu berarti. Sesuatu yang tidaklah sepositif waktu transisi Arkham City dari Arkham Asylum.
Meski seperti itu adanya, hal tersebut pun tampak tidak mengubah game ini sendiri sebagai sesuatu yang tetap menyenangkan dari sisi gameplayArkham Origins pada hakekatnya masihlah sebuah pengalaman menjadi Batman yang otentik dalam format game. Dan konteks sedemikian rupa tentu tak lepas dari sistem Freeflow Combat yang kembali di sini. Porsi combat yang menggambarkan penguasaan bela diri Bruce Wayne, dirancang dengan feel yang dinamis secara pergerakan dan tombol yang terbilang simpel. Mudah dilakukan, namun juga tidak berarti sepenuhnya mudah dikuasai lantaran lawan yang kerap menyerang secara berkelompok. Ditambah lagi, counter kali ini terasa agak lebih membutuhkan ketepatan timing dibanding sebelumnya. Sebagai tambahan baru, Batman kini mampu melakukan serangan combo dengan Shock Gloves di samping dari sejumlah gadgetlain yang masih dapat dimanfaatkan untuk melumpuhkan lawan.

Setting bernuansa open-world yang luas seperti dalam Arkham City, pun tetap disajikan untuk mendukung sisi eksplorasi pada game ini. Kota Gotham yang dibagi ke dalam beberapa distrik dapat Batman jelajahi untuk menemukan pelosok-pelosok lokasi yang menjadi objectives, dengan menyertakan kembali banyaknya misi sampingan dan sejumlah hal opsional lain yang juga dapat diselesaikan. Dengan menyelesaikannya, gamers akan memperoleh experience points yang dibutuhkan untuk melakukan upgrade berbagai kemampuan dangadget milik Batman. Gadget sebagian besar di antaranya masih sama seperti apa yang ada sebelumnya.
Untuk membantu eksplorasi pada lokasi-lokasi kali ini, Arkham Origins bahkan memfasilitasi fast travel dengan Batwing sebagai salah satu fitur baru yang diperkenalkan. Tidak hanya mempersingkat waktu, tapi juga menjadikan akses menuju objective lebih mudah dilakukan mengingat luasnya setting ini. Di samping itu, judul ini turut menyertakan Batcave sebagai hub yang dapat dikunjungi untuk mengakses beberapa hal, seperti mengganti kostum dan melakukan sesi training.
Lebih dari sistem pertarungan dan serangkai gadget yang mendukung, aksi Arkham Origins pun masih tak lepas dari paduan dua komponen lain yang ikut mempopulerkan seri ini. Predator Mode kembali memasukkan elemenstealth dimana Batman ditempatkan pada situasi untuk melumpuhkan lawan-lawan yang tersebar dalam suatu ruangan. Seperti sebelumnya, Batman dapat menganalisa situasi dengan menggunakan Detective Mode dan memanfaatkan patung-patung gargoyle (Vantage Points) yang ada di atas ruangan untuk memberi keuntungan secara taktis. Sementara itu, kemampuan Batman sebagai “World’s Greatest Detective” pun ada kalanya akan kembali diuji untuk memecahkan misteri suatu kasus. Pada segmen ini, Batman dapat menganalisa suatu tempat kejadian perkara (TKP) dan menggunakan Detective Mode untuk menemukan petunjuk yang ada. Batman bahkan dapat memproyeksikan suatu rekonstruksi kejadian untuk mendalami kejadiannya lebih jauh. Komposisigameplay yang tetap menarik sebagai variasi, namun sedikit mengecewakan oleh karena porsi yang terhitung minim dan kurang cukup dipotensikan dengan baik, mengingat porsinya yang seolah terkesan hanya sekedar diadakan.
Melengkapi pengembangan kali ini, Arkham Origins turut mengemas boss battle yang memukau. Beberapa pun cukup mengesankan seperti pada saat ketangkasan Batman diuji menghadapi Deathstroke dan Firefly sebagai momen-momen keren di antaranya. Sayangnya, tidak semua boss telah dikemas dengan intens, mengingat tidak semua assassin menjadi boss battle dengan bobot pertarungan yang sepadan.
Seperti halnya gameplay, aspek grafis pun tampak mereplikasi kembali visualnya pada tampilan teknis Unreal Engine 3 yang menyerupai dua pengembangan terdahulu. Bisa dikatakan demikian lantaran visualisasi yang secara garis besar memang identik, dengan perbedaan yang sebatas terletak pada bagian desain. Untuk menampilkan Batman pada masa-masa awalnya ini, WB Montreal seolah mendapat pengaruh armor berkesan realistis seperti dalam The Dark Knight Trilogy, yang mana dirasakan cukup berbeda dari desain pada dua game sebelumnya. Selebihnya, karakter-karakter dan setting tetap dipresentasikan dengan cukup baik dan mendetil. Sama dengan Arkham Asylum dan Arkham City, desain kostum Batman pun masih akan menampilkan damageseiring progress game-nya. Sementara secara teknisnya, VGI (pribadi) tidak menemukan secara langsung bugdan glitch seperti yang dikeluhkan sebagian komunitasnya, meski permasalahan framerate sesekalinya memang didapati.

Di samping desain karakter yang disesuaikan menurut konsep latarnya, perlakuan yang sama halnya ikut diterapkan untuk kualitas voice acting yang diusungnya. Tak lagi menampilkan duet Batman dan Joker yang disuarakan oleh Kevin Conroy dan Mark Hamill, Arkham Origins menonjolkan voice acting-nya dengan dua nama pengisi suara kawakan, yakni Roger Craig Smith dan Troy Baker, di samping dari hadirnya nama-nama lain yang juga handal dalam menjalankan perannya masing-masing. Sementara dari segi musik, nada-nada orkestral yang memberi kesan epik masih terdengar menghidupkan suasana in-game-nya, dan tidak ketinggalan musik yang mendukung pembawaan nuansa Natal sebagai salah satu detil latarnya.
Menyelesaikan Arkham Origins sekedar pada skenario utamanya memang tidak akan memakan waktu terlalu lama. Sama dengan Arkham City yang lalu, judul ini juga menawarkan durasi lebih lama dengan melakukan tugas-tugas bersifat opsional. Apalagi, terdapat tokoh-tokoh villain yang hanya dapat Batman temui setelah menyelesaikan suatu kondisi tertentu. Di samping adanya fitur collectibles dan misi-misi yang opsional, Challenges masih tersedia untuk menguji ketangguhan gamers sebagai Batman, berikut adanya mode tambahan berupa New Game Plus yang akan terbuka setelah menuntaskan skenario utama, dan diikuti dengan mode I am the Night yang akan menyusul untuk terbuka setelah itu. Pada New Game Plus, skenario utama akan dapat dimainkan dengan progress atribut yang telah diperoleh dan tingkat kesulitan yang lebih menantang. Sementara itu, I am the Night akan menantang gamers untuk menyelesaikannya tanpa gagal sekalipun.
Dan yang baru dalam Arkham Origins juga terletak pada tambahan berupa multiplayer yang kali ini muncul padafranchise-nya. Untuk pertama kalinya, sebanyak delapan pemain akan dipertemukan dalam sebuah mode bersifat kompetitif yang dirancang oleh developer Splash Damage. Dinamakan Invisible Predator Mode, mode ini menampilkan latar perseteruan kubu Bane dan Joker dengan enam pemain yang dibagi dalam keduanya. Namun, di samping kedua tim yang akan berebut kekuasaan, dua pemain lain akan berperan sebagai Batman dan Robin untuk menghalangi para penjahat. Selain itu, ada kalanya pula Bane dan Joker menjadi playable pada sesi ini. Seperti kebanyakan multiplayer saat ini, komponen inipun turut menghadirkan kustomisasi di dalamnya.

Ratings for Batman: Arkham Origins


8.0  Gameplay


8.0  Graphic


8.5  Sound


8.5  Longevity



8.5 Overall
  good